Powered by Blogger.

Wednesday, 29 May 2013

Keadaan Lingkungan Tempat Tinggal Dusun Gebang

A. Sejarah Dusun Gebang
        Gebang adalah sebuah dusun yang terletak di Desa Pengkol, Nglipar, Gunungkidul. Dusun Gebang mempunyai 4 bagian RT dan 2 bagian RW. Sejarah dusun Gebang, konon dulu terdapat sebuah pohon besar yang bernama Pohon Gebang. Pohon Gebang bentuk batangnya seperti pohon Palem, dan daunya berbentuk seperti daun pohon kelapa namun berbentuk membulat seperti kipas kerajaan dulu. Sebenarnya dulu pohon Gebang tidak terdapat didusun Gebang tetapi pohon Gebang tumbuh diDesa Pengkol, Nglipar, Gunungkidul. Tidak hanya tumbuh di Desa Pengkol saja namun Pohon Gebang juga tumbuh di Desa Kwarasan ,Nglipar ,Gunungkidul. tepatnya dulu terletak disebelah utara Jembatan Kali Oyo. Tapi sayangnya Pohon Gebang tersebut sekarang sudah tidak diketahui keberadaannya alias punah.

        Namun entah mengapa ,sebuah pohon Gebang yang tumbuh jauh dari Dusun Gebang itu bisa menjadi nama sebuah dusun yaitu Dusun Gebang. Dan juga seseorang yang memberi nana dusun Gebang itu tidak diketahui identitasnya ,ungkap Lamiyo (warga Dusun Gebang / Narasumber). Pohon Gebang sampai saat ini masih jarang ditemukan ,karena Pohon Gebang hanya terdapat pada zaman nenek moyang dahulu. Maka dengan adanya nama Pohon Gebang tersebut akhirnya sebuah dusun yang terletak di Desa Pengkol, Nglipar ,Gunungkidul diberi julukan Dusun GEBANG.
B. Mata Pencaharian Dusun Gebang
         Kebanyakan para penduduk Dusun Gebang bermata pencaharian sebagai petani. Tidak lain sebagai wirausaha, di dusun Gebang ini hanya sedikit yang bermata pencaharian sebagai wirausaha. Di Dusun Gebang tercatat sekitar 20% bermata pencaharian sebagai wirausaha, 30% bermata pencaharian dengan bekerja ke luar kota dan sisanya hanya bertani. Para petani memanfaatkan ladangnya untuk menanam padi, jagung, kedelai, kacang tanah dan biji-bijian lainya.

        Untuk wirausaha mereka bermata pencaharian dengan mendirikan toko, dan warung-warung kecil di sekitar mereka. Karena dagangan mereka nantinya akan menjadi kebutuhan masyarakat yang ingin membeli suatu barang untuk di konsumsi.


C. Pendidikan Dusun Gebang
        Di Dusun Gebang memiliki beberapa tingkat pendidikan, yaitu mulai dari Paud, Taman Kanan-Kanan (TK), dan Sekolah Dasar (SD). Warga yang mempunyai sang buah hati dengan umur sekitar 4 tahun sudah mulai di ajak untuk berpendidikan di Paud, sedangkan untuk anak-anak yang berumur sekitar 5 tahun sudah di beri pendidikan di tingkat TK. Dan setelah mereka selesai belajar di tingkat TK mereka melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi yaitu ke Sekolah Dsar (SD).

        Pada jenJang pendidikan TK anak-anak masih di dampingi orang tua karena untuk meningkatkan gairah belajar belajar anak dan juga menjaga jika terjadi suatu hal yang tidak di inginkan pada anak tersebut. Begitu juga dengan pendidikan Paud, mereka juga masih di dampingi orang tuanya. Berbeda dengan yang sudah berpendidikan Sekolah Dasar (SD), mereka sudah tidak di dampingi orang tuanya kembali karena mereka diajarkan untuk memiliki sifat kemandirian. Untuk pendidikan tingkat SMP dan SMK mereka belajar di luar daerah Dusun Gebang.


D. Agama Dusun Gebang
        Dalam bidang agama di dusun gebang ini hanya mempercayai dua agama yaitu Muslim dan Kristen. Warga di dusun gebang yang mempunyai kepercayaan menganut agama Kristen hanaya sekitar 10% dan sisa dari semua itu menganut agama Islam (Muslim).

        Tempat ibadah untuk agama kristen mereka bergabung dengan daerah lain karena sedikitnya warga yang menganut agama tersebut. Untuk agama Islam memiliki 2 tempat ibadah dalam satu dusun, yaitu Masjid Miftakul Jannah dan Masjid Nurul Huda. Kedua tempat ibadah tersebut berselisih dengan jarak sekitar 1 km. Dalam hari besar untuk umat muslim seperti Hari Raya Idul Fitri para warga yang beragama muslim beribadah menjadi satu dalam satu dusun. Maka para kelompok karang taruna memilih tempat lapangan untuk tempat beribadah bersama.


E. Organisasi Masyarakat Dusun Gebang
        Organisasi di Dusun Gebang hanya memiliki sedikit kelompok/organisasi, yaitu seperti Karang Taruna Dusun Gebang, Kelompok Tani, Kelompok Arisan, dan Pos Yandu. Para kelompok karang taruna dusun gebang berkerja sama untuk memajukan dudun gebang. Mempersiapkan alat dalam acara-acara yang akan di lakukan dusun, seperti saat Hari Raya, Pengajian dan acara-acara lainnya. Namun saat ini kelompok karang taruna di dusun gebang sudah mulai menghilang dari peradapan masyarakat. Dikarenakan kurangnya generasi penerus yang mampu bekerja keras dan koefisien.


F. Budaya Dusun Gebang
        Untuk budaya warga dusun gebang belum membentuk budaya sendiri. Hanya dalam acara syukuran, para warga dusun gebang mengundang kesenian dari daerah lain. Kesenian yang biasanya di undang oleh warga adalah seperti Kesenian Jathilan, Reog, dan Wayang Kulit. Warga diskusi dan mengumpulkan dana demi untuk mengundang kesenian dari daerah lain. Biasanya dalam acara rasulan, para warga dusun gebang mengundang kesenian Reog/Jathilan, dan juga Wayang Kulit. Tradisi seperti ini kerap di lakukan setiap tahun, karena untuk memperingati rasa syukur pada sang pencipta.


G. Lingkungan Hidup
        Lingkungan hidup di sekitar dusun gebang terbilang cukup bersih, karena pada setiap seminggu sekali para warga bergotong royong dengan kerja bakti di tempat sekitarnya. Para warga berkerja bakti membersihkan sampah dan dedaunan di sepanjang jalan dusun gebang. Sampah tersebut setelah terkumpul lalu di bakar atau di timbun dengan tanah. Biasa bekerjanya di kelompokkan setiap RT misalnya RT 01 membersihkan di ruas jalan milik RT 01 dan RT 02 juga membersihkan ruas jalan milik RT 02 begitu juga seterusnya. Untuk sampah perumahan biasanya di kumpulkan dan di bakar sendiri oleh warga dengan membuat lubang khusus untuk menimbun sampah.

1 comments:

ianhead04 said...

sorry bos, untuk Masjid Dusun gebang Nur Huda bukan Nurul Huda.. mohon dikoreksi lagi.. thanks