Berkelip -kelip indah sinaran bintang dilangit.
Hembusan angin malam yang dingin hingga menusuk ke tulangku.
Dinginnya ujung jari yang merasuki tubuhku.
Membuat diri ini terasa lenyap dan semakin terlelap.
Terhanyut terbawa dingin embun malam.
Pancaran sinar bulan yang disertai sembarut awan hitam.
Terlukiskan sebuah ingatan akan keistimewaan harta tuhan.
Itulah sang rembulan malam yang melukiskan kisah-kisah akan kehidupan.
Renungan malam yang dihanyuti dengan nyanyian binatang malam.
Berirama merdu beragam suara nyanyiannya.
Irama nyanyian binatang yang semakin melarutkan malam.
Waktu saatnya untuk menenangkan jiwa dan pikiran.
Terhampar malang di dalam kehanyutan malam.
Membangun energi tubuh untuk melawan dinginnya malam.
Berbekal pikiran jenih untuk menyambut hari esok tiba
Itulah sedikit catatan puisiku untuk artikel kali ini, jika dalam penulisan diatas kurang berkenan saya mohon maaf, semoga dapat bermanfaat.
Baca juga artikel lain :
Kata Cinta Hanya Harapan Dari Hatiku
Puisi Hari Ibu: Terima Kasih Untuk Kasih Sayangmu Ibu
Puisi Cinta Perasaanku
0 comments:
Post a Comment